NUSANTARAREPORT, Malaysia - Memasuki hari ketiga, rangkaian kegiatan International Academic Exchange yang diselenggarakan Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (UNILAK) menghadirkan agenda yang mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan eksplorasi budaya yang kaya. Kegiatan yang berlangsung di dua kota strategis, Kuala Lumpur dan Putrajaya, ini menjadi momentum penting dalam membangun jejaring global sekaligus memperkaya perspektif kepemimpinan para peserta.

Agenda diawali dengan kunjungan resmi ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), salah satu perguruan tinggi ternama di kawasan Asia Tenggara yang dikenal sebagai pusat inovasi riset dan pengembangan akademik. Rombongan UNILAK disambut hangat oleh pimpinan UKM dan mengikuti sesi sharing  yang membahas manajemen modern serta transformasi pendidikan tinggi. Diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen UNILAK, dan akademisi UKM melahirkan pertukaran ide yang produktif dan membuka peluang kemitraan strategis di masa depan.

“Kami amat menghargai kunjungan daripada Universiti Lancang Kuning (UNILAK), yang membuka peluang bagi pertukaran ilmu dan pengukuhan hubungan akademik antara kedua institusi. Semoga kerjasama ini memberi manfaat besar kepada kedua-dua pihak dan menyokong pembangunan pendidikan tinggi antarabangsa,” ujar Prof. Dr. Zafir Khan Mohamed Makhbul, Dekan UKM.

Sekretaris Prodi Magister Manajemen UNILAK, Nurhayani Lubis, S.E., M.Si., menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi bahan berharga untuk penguatan kurikulum di tanah air.
“Kunjungan ini memberikan kami sudut pandang baru tentang inovasi di pendidikan tinggi yang sangat relevan dengan pengembangan kurikulum Magister Manajemen di UNILAK. Pertukaran ilmu dan pengalaman seperti ini amat penting untuk memperkokoh daya saing kampus dan kualitas lulusan kami,” ujarnya.

Memasuki sore hari, rombongan bertolak ke Kompleks Nasyrul Quran di Putrajaya, salah satu pusat percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia yang memadukan arsitektur megah dengan nilai spiritual mendalam. Tur dan diskusi di lokasi ini membuka wawasan peserta tentang keterpaduan nilai budaya, religiusitas, dan identitas nasional Malaysia.

Bagi Kemal, mahasiswa Magister Manajemen UNILAK, pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan akademiknya, tetapi juga membentuk kepekaan sosial.
“Selain wawasan akademik, saya memperoleh pengalaman berharga menyerap budaya asing. Ini membuka perspektif saya tentang pentingnya kepemimpinan yang peka pada konteks sosial dan budaya, dan tentunya saya sangat puas dengan program yang di tajak oleh Prodi Magister Manajemen Pascasarjana UNILAK tempat saya berkuliah ini. ” ungkapnya.

Hari diakhiri dengan eksplorasi Pasar India Kuala Lumpur yang penuh warna dan suasana hidup, disusul santap malam bersama di Tasbeeh Restaurant. Momen kebersamaan ini menjadi penguat ikatan sosial dan profesional di antara peserta International Academic Exchange.

Ketua Prodi Magister Manajemen UNILAK menutup kegiatan hari itu dengan optimisme tinggi:
“Pembekalan ilmu yang lengkap sekaligus pengalaman lintas budaya ini menjadi modal kuat untuk membentuk pemimpin masa depan yang tangguh, adaptif, dan berwawasan global.”

Melalui kombinasi kegiatan akademik dan kultural yang terstruktur, Sekolah Pascasarjana UNILAK menegaskan komitmennya untuk melahirkan lulusan Magister Manajemen yang tidak hanya unggul secara keilmuan, tetapi juga siap berkompetisi di panggung internasional. (Rd)