NUSANTARAREPORT, PEKANBARU- Keterbatasan karier ASN seakan ditepis dalam satu forum kuliah umum inovatif bertajuk “Penguatan Kapasitas & Karier ASN melalui Kebijakan Kepegawaian Terkini” yang digelar oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (UNILAK). Hadir sebagai sorotan utama, dengan narasumber Prof. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., Kepala BKN RI yang memetakan jurus-jurus kebijakan praktis, memangkas birokrasi  dan membuka jalan baru bagi pengembangan karier ASN. Acara dilaksanakan di gedung Pascasarjana Unilak, Kamis (14/08/2025).

Dalam kesempatan ini, Prof. Zudan tidak datang sendiri. Turut mendampingi sejumlah pejabat tinggi BKN, antara lain Purjiyanto, S.H., M.Hum., Kepala Kantor Regional BKN, Anna Hasnah Hasaruddin, S.E., M.M., Kepala Biro SDM dan Organisasi BKN, Heri Purwanto, S.H., M.H., Kepala Sekretariat Badan Pertimbangan ASN, Wisudo Putro Nugroho, S.H., M.Kn., Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BKN. Kehadiran mereka menambah bobot diskusi, sekaligus memperkuat sinyal keseriusan BKN dalam menyampaikan langsung kebijakan terbaru kepada ASN di lingkungan akademik.

Mewakili Rektor UNILAK, acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd., Dekan Sekolah Pascasarjana UNILAK. Dalam sambutannya, beliau menekankan relevansi kuliah umum ini dengan kebutuhan mahasiswa pascasarjana yang mayoritas merupakan ASN.

“Hampir 70% mahasiswa Pascasarjana UNILAK berstatus ASN. Untuk itulah kami menghadirkan langsung Prof. Zudan, Kepala BKN RI, agar dapat memberikan jawaban atas keraguan-keraguan sekaligus pemahaman langsung mengenai regulasi terkini yang justru memudahkan kita semua sebagai ASN,” ujar Prof. Adolf.

Dalam sesi pemaparan, Prof. Zudan mengusung tema “Transformasi dan Perubahan”, yang menjadi fondasi utama reformasi birokrasi modern di Indonesia. Beliau memaparkan sejumlah kebijakan inovatif yang telah dirumuskan BKN untuk memudahkan ASN dalam pengelolaan karier dan pelayanan kepegawaian.

Salah satu terobosan yang disoroti adalah peluncuran aplikasi layanan ASN DIGITAL. Aplikasi ini dirancang untuk mentransformasi manajemen ASN melalui peningkatan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Fitur unggulan yang mendapat perhatian peserta adalah kebijakan service level agreement (SLA) yang memastikan setiap permohonan ASN akan otomatis disetujui jika tidak mendapatkan tanggapan dalam waktu lima hari kerja.

“Jika laporan atau permohonan Bapak/Ibu ASN tidak ditanggapi dalam lima hari, maka pada hari keenam sistem secara otomatis menyetujui permohonan tersebut. Ini adalah bentuk kepastian layanan yang kami berikan,” tegas Prof. Zudan.

Selain itu, aplikasi ini mengintegrasikan Manajemen Talenta ASN yang memiliki fungsi strategis, antara lain yaitu untuk Memetakan dan mengidentifikasi potensi serta kompetensi ASN, memfasilitasi pengembangan karier yang terencana, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, dan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan ASN. Melalui manajemen talenta ini, pemerintah dapat merencanakan suksesi kepemimpinan secara efektif, menghindari kekosongan jabatan strategis, serta memastikan ASN menempati posisi yang sesuai dengan keahlian dan kapasitas mereka.

Terakhir, Prof. Zudan juga memaparkan kemudahan terbaru dalam peraturan izin belajar dan pencantuman gelar. Regulasi ini kini dibuat lebih sederhana, cepat, dan ramah ASN, sehingga mendukung peningkatan kualifikasi pendidikan dan profesionalisme pegawai negeri.

Kuliah umum ini tidak hanya menjadi forum berbagi pengetahuan, tetapi juga ajang membangun pemahaman bersama tentang arah kebijakan kepegawaian nasional. Dengan menghadirkan langsung Kepala BKN RI, Sekolah Pascasarjana UNILAK menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa, terutama ASN.

Dengan semangat kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga negara, diharapkan para ASN yang menempuh pendidikan di Pascasarjana UNILAK dapat menjadi pemimpin masa depan yang kompeten, visioner, dan berwawasan global. (Rd/ FYS)