Nusantarareport.com, Filipina- ASEAN Council for Teachers (ACT) plus Korea ke-39 tahun 2025 digelar di Cebu City, Filipina, dengan tema "Educators: Humanizing Education Amidst Rapidly Changing Landscapes". Sekitar 2.000 peserta dari 10 negara, termasuk Indonesia, hadir dalam acara ini.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi, mempresentasikan Country Report tentang pendidikan di Indonesia. Prof. Dr. Ifan Iskandar, Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PB PGRI, menyampaikan tentang pentingnya humanisasi pendidikan di tengah perubahan lanskap pendidikan yang cepat.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di ASEAN dan Korea Selatan melalui pertukaran praktik baik dan solidaritas antarguru dan pendidik. Prof. Dr. Adolf Bastian, Ketua PGRI Riau yang turut hadir, menyatakan bahwa "Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan kawasan ASEAN, serta memperkuat kerja sama antarguru dan pendidik."

Acara ini juga menampilkan pertunjukan budaya dari masing-masing negara dalam "Malam Persahabatan" dan membahas tema terkait pendidikan digital, pedagogi masa depan, dan inovasi kelas dalam sesi paralel. Filipina sebagai tuan rumah kegiatan tahun ini mengirimkan 1.700 peserta dan menjadi yang terbanyak dari seluruh negara anggota ACT plus Korea.

ACT plus Korea ke-39 dibuka secara resmi pada Sabtu, 19 September 2025, dengan parade bendera masing-masing negara anggota dan pidato pembuka dari masing-masing Ketua Umum/Presiden organisasi guru-guru anggota ACT plus Korea. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan ASEAN dan Korea Selatan.

"Melalui ACT plus Korea ke-39, kita dapat membangun jembatan pengetahuan dan inovasi pendidikan yang lebih kuat, serta menciptakan generasi emas yang siap menghadapi tantangan masa depan," kata Prof. Dr. Adolf Bastian dengan penuh semangat. (Rd/Fsy)